Cara Budidaya Kelinci

CARA BUDIDAYA KELINCI -- Kelinci menjadi salah satu hewan menarik untuk dibudidayakan. Ada beberapa pertimbangan dalam memilih budidaya kelinci, salah satunya adalah peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk diambil dagingnya. Disamping itu hobi memelihara kelinci juga banyak dilakukan untuk dijadikan hiasan.  Ada pula budidaya kelinci untuk diambil kulitnya. Baik memelihara kelinci untuk diambil dagingnya, proses budidaya dan pemeliharaan kelinci relatif hampir sama.

Tips Memelihara Kelinci

Terlepas dari tujuan anda memelihara kelinci, berikut ini adalah beberapa tips dalam memelihara kelinci. Langkah-langkah memelihara kelinci adalah sebagai berikut :

1. Kandang Kelinci

Pada umunya  terdapat dua tipe kandang  kelinci yaitu  kandang sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem terbuka berupa hamparan lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran dalam area tersebut. Dalam area kandang disediakan naungan untuk berteduh dan tempat istirahat.

Kandang terbuka ini sudah menjadi tipikal usaha ternak kelinci tradisional di Indonesia. Dengan sistem seperti ini pemeliharaan relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu khawatir. Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang luas. Hanya layak dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.
Kandang Kelinci tertutup, merupakan kandang yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang jenis ini cocok untuk usaha ternak intensif. Budidaya kelinci dengan sistem kandang tertutup memerlukan dua tipe kandang, yaitu tipe postal dan tipe baterai.

Kandang tipe postal adalah kandang untuk menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan dan merawat anak-anak kelinci. Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang yang dirancang untuk mewadahi satu ekor kelinci per kandang, biasanya berbentuk rak bersusun. kandang ini cocok digunakan untuk pembesaran anak kelinci.

2. Pemilihan Induk Kelinci

Pemilihan  indukan kelinci harus benar-benar diperhatikan. Karena bibit berperan besar menentukan tingkat keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci menentukan produktivitas dan kualitas hasil budidaya. Berikut ini beberapa kiat untuk memilih bibit ternak kelinci potong:
  • Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Keturunan dari kelinci-kelinci yang menghasilkan banyak anak dalam sekali kelahiran.
  • Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg.
  • Memiliki pinggul yang bulat penuh.
  • Punggung tidak cekung.
  • Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.
  • Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.

3. Pemberian Pakan Pada Kelinci

Dalam memelihara kelinci kita bisa memberikan pakan yang berupa hijauan, konsentrat, ditambah dengan vitamin. Hijauan yang disenangi kelinci antara lain limbah sayuran, seperti sawi, wortel, lobak dan daun singkong. Juga jenis rumput-rumputan dan daun-daunan dari tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya.

Pakan kelinci berupa konsentrat biasanya berupa pelet buatan pabrik. Pemberian pelet dilakukan untuk memudahkan dan membuat praktis pemberian pakan. Pelet biasanya sudah memiliki kandungan nutrisi lengkap. Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan dan kontinuitasnya lebih terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak kelinci secara intensif.

4. Masa Mengawinkan Kelinci

Kelinci bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya. Di alam liar kelinci kawin secara bebas dengan memilih pasangannya, namun dalam budidaya kelinci perkawinan perlu diatur agar kualitas keturunan terjaga.

Mengawinkan kelinci bisa dengan dua cara, yaitu secara berkelompok atau berpasangan. Perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah betina dan pejantan dalam satu area. Satu pejantan bisa mengawini 5-10 betina.

Sedangkan cara berpasangan dilakukan dengan memasukkan satu betina dan satu jantan dalam satu kandang. Selama masa perkawinan, amati apakah terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak, kemungkinan tidak cocok. Ganti pejantan dengan yang lain.

5. Panen dari Ternak Kelinci

Panen kelinci bisa dilakukan pada masa anakan atau pada masa dewasa, tergantung seleranya. Panen anakan kelinci sebaiknya dilakukan pada saat anakan berusia diatas 2 bulan, setelah masa penyusuan. Karena kelinci yang terlalu muda dikhawatirkan tidak akan bertahan terpisah dari induknya.

Untuk diambil dagingnya, kelinci dipanen pada usia sekitar  3,5 bulan atau mempunyai bobot 2-3 kg. Lama waktu penggemukan untuk mencapai bobot tersebut berlangsung sekitar 2-3 bulan. Bila dijual lebih lama lagi, biasanya sudah tidak ekonomis karena kelinci membutuhkan pakan yang lebih banyak.
Selamat mencoba.


0 Response to " Cara Budidaya Kelinci "

Post a Comment