Meski saat ini harga minyak mentah dunia sedang mengalami penurunan, namun Pemerintah berpedoman bahwa kenaikan harga BBM bukan semata-mata ditentukan oleh harga minyak dunia saat ini. Kenaikan harga BBM ini ditentukan oleh rata-rata harga minyak mentah dunia selama satu tahun.
Sehingga menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam, hitung-hitungan harga minyak premium dan solar tidak bisa berpatokan pada turunnya harga minyak dunia hanya dalam beberapa pekan terakhir ini.
Rencananya dengan kenaikan harga BBM ini maka beban subsidi BBM yang ditanggung pemerintah akan berkurang. Subsidi BBM yang dikurangi tersebut akan dialihkan kepada sektor produktif, pembangunan infrastruktur, perlindungan kesejehteraan masyarakat yang kurang mampu dan Pembangunan pembangkit listrik yang bisa dibangun.
Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan tambahan anggaran dari pengalihan subsidi BBM akan dipakai dalam agenda prioritas Kabinet Kerja yakni meningkatkan produksi pangan. Seperti untuk memperbaiki irigasi yang rusak dan membangun irigasi yang baru. Sehingga akan mewujudkan Swasembada beras dalam 3 tahun kedepan.
Seperti dijetahui kenaikan harga BBM jenis premium, naik dari Rp 6500 menjadi Rp 8500. Sementara untuk solar naik dari Rp 5500 menjadi Rp 7500. Harga baru ini efektif berlaku mulai tengah malam nanti atau Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.
Presiden Jokowi sendiri mengatakan, keputusan menaikan harga BBM merupakan pilihan yang sulit. Namun, pemerintah harus mengambil kebijakan tersebut karena pemerintah memang membutuhkan tambahan anggaran untuk pembangunan sektor infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
0 Response to " Ini Alasan Harga BBM Naik "
Post a Comment