Fakta Penyebab Kecelakaan Air Asia QZ8501

FAKTA PENYEBAB KECELAKAAN AIR ASIA -- Sudah sebulan lebih semenjak Pesawat Air Asia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura namun penyebab pasti kecelakaan tersebut belum diketahui. Beberapa hari sejak hilang kontak pada tanggal 28 Desember 2014 lalu lokasi jatuhnya pesawat berhasil ditemukan. Kecelakaan pesawat naas tersebut merenggut seluruh penumpang dan awak pesawat. Paling tidak ini adalah kesimpulan sementara, karena belum satupun penumpang pesawat Air Asia QZ8501 yang ditemukan dalam kondisi selamat. Dari sekitar 60 penumpang dan awak pesawat yang ditemukan semuanya sudah meninggal dunia. Selebihnya belum ditemukan.

Basarnas dan Juga beberapa elemen lain yang turut melakukan pencarian pesawat Air Asia QZ8501 telah berhasil mengevakuasi beberapa korban, serpihan pesawat, badan pesawat dan juga Black Box pesawat Air Asia QZ 8501. BlackBox inilah yang memberikan informasi penting mengenai penyebab kecelakaan Air Asia QZ8501. Dalam Blackbox tersebut terekam beberapa kejadian sebelum pesawat jatuh.

Berikut ini beberapa fakta yang ditemukan untuk mengungkap Penyebab Kecelakaan Pesawat Air Asia QZ8501:
1. Air Asia Hilang Kontak
Pesawat Air Asia Hilang Kontak dengan menara pengawas Bandara beberapa saat setelah lepas landas dari Bandar Udara Juanda Surabaya. Lokasi hilang kontak adalah di sekitar perairan Karimata. Lokasi ini berada diantara Belitung Dan Kalimantan Barat.

2. Serpihan Pesawat Dan Jenazah ditemukan Pada Hari Ketiga
Hari ketiga pencarian Pesawat Air Asia QZ8501 atau pada  hari Selasa siang sekitar pukul 13.00, serpihan pesawat Air Asia sudah ditemukan di sekitar Selat Karimata. Selain menemukan serpihan pesawat Air Asia QZ8501, 3 jenazah juga turut ditemukan

3. Air Asia Melanggar Izin Terbang Pada Hari Minggu
Pemerintah membekukan Izin Air Asia untuk jurusan Surabayan-Singapura. Hal tersebut disampaikan Kapuskom Publik Kemenhub JA Barata kepasa media. Pembekuan Izin terbang Air Asia tersbut sebenarnya tidak terkait dengan kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501, tetapi pelanggaran izin yang dilakukan Air Asia terhadap persetujuan rute yang diberikan.

4. Air Asia Sempat Naik Tajam Kemudian Terjatuh
Pesawat AirAsia QZ8501 diduga melakukan manuver mendaki secara tajam sebelum akhirnya jatuh, menurut seorang sumber yang dikutip kantor berita Reuters, Rabu (31/12).Pesawat Airbus A320 itu awalnya terbang di ketinggian 32.000 kaki (9.753 meter) dan kemudian minta izin naik ke 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.

Pendakian secara tajam dari 32.000 kaki ke 38.000 kaki tentu membuat pesawat tak bisa ‘berlari’ cepat. Sebuah foto bocoran dari pihak ATC memperlihatkan, saat itu QZ8501 hanya mendaki dengan kecepatan 353 knot. Namun sumber ini tidak berani keakuratan foto bocoran itu. Dua pilot veteran menyebutkan, foto itu memperkuat bukti bahwa QZ8501 kehilangan kecepatan karena naik mendadak. - See more at: http://www.globalindo.co/2015/01/02/pilot-diduga-memaksa-naik-tajam-pesawat-airasia-kehilangan-daya.html#sthash.7vH2iL7p.dpuf

Pendakian secara tajam dari 32.000 kaki ke 38.000 kaki tentu membuat pesawat tak bisa ‘berlari’ cepat. Sebuah foto bocoran dari pihak ATC memperlihatkan, saat itu QZ8501 hanya mendaki dengan kecepatan 353 knot. Namun sumber ini tidak berani keakuratan foto bocoran itu. Dua pilot veteran menyebutkan, foto itu memperkuat bukti bahwa QZ8501 kehilangan kecepatan karena naik mendadak. - See more at: http://www.globalindo.co/2015/01/02/pilot-diduga-memaksa-naik-tajam-pesawat-airasia-kehilangan-daya.html#sthash.7vH2iL7p.dpuf

Pendakian secara tajam dari 32.000 kaki ke 38.000 kaki tentu membuat pesawat tak bisa ‘berlari’ cepat. Sebuah foto bocoran dari pihak ATC memperlihatkan, saat itu QZ8501 hanya mendaki dengan kecepatan 353 knot. Namun sumber ini tidak berani keakuratan foto bocoran itu. Dua pilot veteran menyebutkan, foto itu memperkuat bukti bahwa QZ8501 kehilangan kecepatan karena naik mendadak. - See more at: http://www.globalindo.co/2015/01/02/pilot-diduga-memaksa-naik-tajam-pesawat-airasia-kehilangan-daya.html#sthash.7vH2iL7p.dpuf

5. Air Asia Dikendalikan Oleh Kopilot
Ketua tim investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono mengatakan mendapat beberapa temuan sebelum pesawat jatuh. Salah satunya adalah pesawat itu terbang di bawah kendali kopilot. Second in command, yaitu kopilot yang duduk di kanan, saat itu dialah yang menerbangkan pesawat. Sedangkan captain pilot yang duduk di sebelah kiri, dia sebagai pilot monitoring.

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan, seorang kopilot yang menerbangkan pesawat adalah hal lumrah di semua maskapai di seluruh dunia.

6. Perangkat Komputer Air Asia Dimatikan
Sebelum pesawat menanjak secara tidak normal, pilot disebut-sebut sedang berusaha mengatasi kerusakan yang muncul dalam Flight Augmentation Computer (FAC).  Sistem komputer yang berfungsi untuk mencegah pesawat terbang tidak terkontrol. Setelah berkali-kali berusaha mengatasi masalah peringatan yang muncul di komputer FAC, kru pesawat mematikan daya listrik yang memberikan suplai ke sistem komputer.

0 Response to " Fakta Penyebab Kecelakaan Air Asia QZ8501 "

Post a Comment